Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 12:39:52【Sehat】106 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi (ANTARA/Azmi Samsul M)Ya sebenarnya kan de

Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah
Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengimbau masyarakat di daerah itu dan beraktivitas di Jakarta untuk mewaspadai dampak paparan mikroplastik yang tersebar dari air hujan.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi di Tangerang, Senin, menyampaikan adanya cemaran mikroplastik terhadap udara, khususnya pada uap air hujan tersebut harus diantisipasi agar ngak langsung mengenai tubuh. Pasalnya, kondisi itu akan berpotensi besar pada kesehatan manusia.
"Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah," jelasnya.
Ia mengangakan dengan situasi cemaran udara dan terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrem disarankan agar ngak terlalu banyak konngak di luar ruang. Masyarakat, katanya, diusahakan untuk berusaha ngak sering beraktivitas di luar setelah hujan terjadi.
Baca juga: Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terjadinya penurunan dan gangguan pada tingkat daya tahan tubuh manusia.
"Mungkin kalau cuaca ekstrem, seperti angin kencang segala macam, mungkin akan terkena segala macam dan akan bermasalah, jadi bahwa ini mereka perlu ingat jangan keluar rumah," paparnya.
Selain itu pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat di Kabupaten Tangerang untuk ngak lagi memanfaatkan air hujan sebagai bahan konsumsi sehari-hari.
"Kita memang anjurannya air yang seperti itu, jangan kita konsumsi untuk minum, jangan juga dipakai untuk pengolahan makanan, baik mencuci segala macam itu," ungkapnya.
Baca juga: Jaga daya tahan tubuh cegah sakit akibat hujan mengandung mikroplastik
Sebelumnya Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan.
Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova di Jakarta menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota, yang terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia.
"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," kata Reza.
Baca juga: Peneliti BRIN: Penentuan baku mutu mikroplastik butuh waktu lama
Suka(5551)
Artikel Terkait
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
- Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP
- Hamas sebut perlintasan Rafah dibuka kembali pekan depan, 200.000 orang kembali ke Gaza utara
- PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata
- Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung

Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas

Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat

Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning

Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan

Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi

SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan

Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting